Budaya larung sesaji
Pertama tama saya akan menceritakan budaya
larung sesaji yang ada di daerah jawa timur tepatnya di magetan jawa timur. Magetan adalah salah satu kabupaten
di provinsi jawa timur yang terletak di bagian ujung barat. Berbatasan dengan
kabupaten ngawi,Madiun,ponorogo dan sekitarnya. Salah satu objek wisata yang
tidak asing didengar namanya ialah objek wisata Telaga Sarangan.
Telaga
Sarangan merupakan objek wisata berupa telaga pasir yang dikelilingi oleh pasar
wisata sarangan. Telaga sarangan terletak di lereng gunung lawu. Tepatnya ,
telaga sarangan terletak di kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan, Jawa Timur .
Telaga sarangan adalah objek wisata berupa telaga yang dijadikan tujuan utama
para touris. Selain kondisi suhu udara yang dingn dan nyaman . telaga sarangan merupakan peninggalan alam
yang masih penuh dengan mitos dan mitosnya masih dipercayai warga sekitar dari
dulu hingga sekarang.
Mitos mitos legendaris yang masih diyakini
sebagian besar warga yakni seperti mitos asal mula terbentuknya telaga
sarangan, Mitos adanya penunggu di pulau tengah Telaga yang meninta tumbal
sesaji setiap tahunnya, yang masih sakral adalah adanya larung tumpeng atau
larung sesaji diarea telaga yang dilakukan sebagian besar warga bersama
pemerintah kabupaten magetan setiap setahun sekali .
Hal tersebut membuktikan bahwa keberadaan
Telaga Sarangan bersama degan mitos mitos legendaris serta kebudayaan masyarakat
sekitar masih menjadi tradisi yang melekat hingga kini. Oleh karena itu, disini
saya akan membahas tentang upacara ‘ LARUNG SESAJI ‘ di telaga sarangan yang merupakan
budaya khas kabupaten magetan.
detik detik saat diadakannya larung sesaji
Tradisi Larung Tumpeng di Telaga Sarangan Magetan
sudah ada bertahun tahun silam.adalah satu cara untuk melestarikan budaya Jawa
bagi masyarakat Magetan.Tradisi yang dilakukan dalam nuansa ritual ini
dilakukan demi keselamatan warga Kabupaten Magetan.
Larung Sesaji dengan melarungkan satu buah tumpeng setinggi 3 meter di ikuti 2 gunungan palawija yang berisikan hasil bumi asli warga Magetan meliputi padi (nasi), pala wija, kentang, wortel, jagung dan sayur – sayuran lainnya.
acara Labuh sesaji tersebuh diadakan setiap tahunnya sekali pada bulan Jawa Ruwah dan bisa meningkatkan penghasilan penduduk Sarangan.
Larung Sesaji dengan melarungkan satu buah tumpeng setinggi 3 meter di ikuti 2 gunungan palawija yang berisikan hasil bumi asli warga Magetan meliputi padi (nasi), pala wija, kentang, wortel, jagung dan sayur – sayuran lainnya.
acara Labuh sesaji tersebuh diadakan setiap tahunnya sekali pada bulan Jawa Ruwah dan bisa meningkatkan penghasilan penduduk Sarangan.
Dan sampai saat ini budaya larung saji di
Telaga Sarangan masih di laksanakan, yakni setiap bulan ruwah menjelang ramadhan. bahkan budaya ini mampu menarik minat para wisatawan asing dan lokal untuk menyaksikan acara larung saji dilaksanakan.
* mau tau suasana keindahan telaga saranagan , nah ini foto pelulis saat berada disana ☺
* mau tau suasana keindahan telaga saranagan , nah ini foto pelulis saat berada disana ☺
eys ☺
Tolng diperbaiki kekurangan katanya yah kakak penulis :D
BalasHapus