1.1 Profil Eka Tjipta Widjaya
Eka Tjipta Widjaya, pendiri Sinar
Mas grup, saat ini termasuk 3 besar orang terkaya Indonesia versi majalah Glbe
Asia 2008. Kabarnya total kekayaannya sekitar 3,8 Miliyar. Eka Tjipta Widjaya
lahir di Coan Ciu Fujian RRC dengan nama Oei Ek Tjhong tahun 1923. Tahun 1931,
ia melakukan migrasi ke Makasar Sulawesi Selatan. Pada usia 9 tahun ia
berjualan dari rumah ke rumah, hingga pada saat usia 15 tahun berjualan biscuit
dan gula dengan modal awal menggadaikan ijazah SD-nya supaya usahanya
berkembang.
Saat umur 37 tahun, Eka pindah ke
Surabaya. Dengan segala optimisme, kerja keras, dan tantangan, akhirnya usaha
yang dijalaninya mulai menghasilkan sukses besar. Eka juga mempunyai kebun kopi
dan kebun karet di Jember. Pernah ia merintis usaha penggilingan padi di
Ciluas, Serang, Banten, yang kemudian dijual kepada PKI karena usahanya merugi.
Awalnya Sinar Mas merupakan CV. Perusahaan ini melakukan ekspor hasil bumi dan
impor tekstil di berbagai kota di Indonesia
Pada tahun 1941 usahanya berkembang dan masuklah Jepang ke
Makasar sehingga bisnisnya goncang dan jatuh miskin. Figurnya dikenal patang
menyerah dengan kekayaan mental itu ia merintis kembali usahanya sehingga
berbuah manis sehingga mendirikan perusahaan Sinar Mas Group. Kini
perusahaannya bergerak dalam 4 sayap bisnis, yaitu Finansial, Bubur Kertas,
Agrobisnis dan real estate. Pada saat ini beliau mendirikan Yayasan Tjipto
Foundation.
1.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan
situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
a. Strengt (Kekuatan)
- Eka
Tjipta merupakan sosok yang ulet dan pekerja keras.
- Semangat dan tekad yang kuat untuk membantu perekonomian keluarga berbuah
manis.
- Tetap optimis, dan pantang menyerah
b. Weakness (Kelemahan)
- Tidak banyak menemukan orang seperti beliau yang tetap
semangat dan ulet, walaupun banyak guncangan yang menerpa bisnisnya.
c. Opportunity (Peluang)
- Pada saat tentara Jepang membuang bongkahan dan
barang-barang baik terigu, semen, besi-beso bekas dari tentara Jepang, Eka
menjadikan hal itu sebagai peluang sehingga dikemas seperti semula dan dijual
lagi.
- Beliau berusaha memperluas pemasaran usaha hasil ternak dan taninya ke berbagai
pelosok daerah bahkan melakukan ekspor impor ke luar negeri.
d. Threats (Hambatan)
- Bisnisnya sempat jatuh dan gulung tikar pada saat Jepang menduduki daerahnya,
hingga jatuh miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar